Taujih Online dari AA Gym
Rabu, 09 Januari 2013
Rabu, 21 November 2012
0 FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMUNDURAN SAINS DALAM ISLAM
Menurut Profesor Sabra (Harvard University) dan David King (Frankfurt)
Kemunduran itu dikarenakan pada masa berikutnya, kegiatan saintifik lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan praktis agama. Aritmatika dipelajari karena penting untuk menghitung pembagian harta warisan. Astronomi dan geometri (atau lebih tepatnya trigonometri) diajarkan terutama untuk membantu para muwaqqit menentukan arah kiblat dan menetapkan jadwal shalat.
- David Lindberg (1992)
sains dan saintis pada masa itu seringkali ditentang dan disudutkan. Ia menunjuk kasus pembakaran buku-buku sains dan filsafat yang terjadi antara lain di Cordoba. Krisis ekonomi dan kekacauan politik amat berpengaruh terhadap perkembangan sains.
- Toby Huff
mengapa di dunia Islam yang terjadi justru kemunduran dan bukan revolusi sains lebih disebabkan oleh masalah sosial budaya ketimbang oleh hal-hal tersebut. Buktinya, Copernicus pun didapati menggunakan model dan instrumen yang didesain oleh At Tusi. Tradisi saintifik Islam, tegas Huff, juga terbukti cukup kaya dengan berbagai teknik eksperimen dalam bidang astronomi, optik maupun kedokteran.
- Sufisme
Popularisasi tasawuf inilah yang bertanggung jawab melahirkan sufi-sufi palsu (pseudo-sufis) dan menumbuhkan sikap irrasional di masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang lebih tertarik pada aspek-aspek mistik supernatural seperti keramat, kesaktian, dan sebagainya ketimbang pada aspek ritual dan moralnya. Obsesi untuk memperoleh kesaktian dan kesenangan pada hal-hal tersebut pada gilirannya menyuburkan berbagai bentuk bid’ah, takhayyul dan khurafat. Akibatnya yang berkembang bukan sains, tetapi ilmu sihir, pedukunan dan aneka pseudo-sains seperti astrologi, primbon, dan perjimatan.
- Modernisme
Masyarakat Muslim terhadap sains terpecah menjadi tiga. Ada yang anti dan menolak mentah-mentah, ada yang menelan bulat-bulat tanpa curiga sedikitpun, dan ada yang menerima dengan penuh kewaspadaan. Sikap yang pertama maupun yang kedua kurang tepat karena sama-sama ekstrem. Sikap yang paling bijak adalah bersikap adil, pandai menghargai sesuatu dan meletakkannya pada tempatnya.
Kesimpulan :
- Faktor eksternal. Faktor eksternal yang berperan dalam kajatuhan peradaban Islam adalah Perang Salib, yang terjadi dari 1096 hingga 1270, dan serangan Mongol dari tahun 1220-1300an. “Perang Salib”, menurut Bernard Lewis, “pada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme barat yang ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan agama sebagai medium psikologisnya.” Sedangkan tentara Mongol menyerang negara-negara Islam di Timur seperti Samarkand, Bukhara dan Khawarizm, dilanjutkan ke Persia (1220-1221). Pada tahun 1258 Mongol berhasil merebut Baghdad dan diikuti dengan serangan ke Syria dan Mesir. Dengan serangan Mongol maka kekhalifahan Abbasiyah berakhir.
Sains juga sering ditentang karena dianggap tidak sejalan dengan metodologi agama Islam
Kemudian sains dianaktirikan oleh islam dengan kurangnya dukungan lembaga – lembaga pada masa itu terhadap riset dan pengetahuan sains.
- Faktor internal seperti kelemahan metodologi, kurangnya
matematisasi, langkanya imajinasi teoritis, dan jarangnya eksperimentasi, juga dianggap sebagai penyebab stagnasi sains di dunia Islam.
- Faktor ekologis dan alami, yaitu kondisi tanah di mana negara-negara Islam berada adalah gersang, atau semi gersang, sehingga penduduknya tidak terkonsentrasi pada suatu kawasan tertentu. Kondisi ekologis ini memaksa mereka untuk bergantung kepada sungai-sungai besar, seperti Nil, Eufrat dan Tigris. Secara agrikultural kondisi ekologis seperti ini menunjukkan kondisi yang miskin. Kondisi ini juga rentan dari sisi pertahanan dari serangan luar. Faktor alam yang cukup penting adalah Pertama, Negara-negara Islam seperti Mesir, Syria, Iraq dan lain-lain mengalami berbagai bencana alam. Antara tahun 1066-1072 di Mesir terjadi paceklik (krisis pangan) disebabkan oleh rusaknya pertanian mereka. Demikian pula di tahun 1347-1349 terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir, Syria dan Iraq. Kedua, letak geografis yang rentan terhadap serangan musuh. Iraq, Syria, Mesir merupakan target serangan luar yang terus menerus. Sebab letak kawasan itu berada di antara Barat dan Timur dan sewaktu-waktu bisa menjadi terget invasi pihak luar.
0 STRATEGI PENGEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM
Sebelum membahas materi ini lebih lanjut sebaiknya kita
memahami apa itu Strategi, strategi adalah kerangka pilihan-pilihan yang
menentukan sifat dan arah tujuan suatu kelompok. Jadi agar suatu terget atau
tujuan bisa tercapai
Langkah pertama untuk mengembangkan sains-teknologi di dunia islam
adalah dengan menciptakan pradigma baru tentang sains-teknologi, yang dimaksud
disini adalah merubah cara pandang atau sudut pandang seseorang ilmuan maupun
cendikiawan agama dalam menilai suatu permasalahan tidak dilihat dari satu
sudut pandang ilmu saja, tetapi harus lebih di hubungkan dengan ilmu yang
lainya agar mendapatkan suatu metode yang seimbang antara ilmu umum dan agama.
Dan sesungguhnya ilmu yang paling mendasar dalam dunia ini sebelum ilmu
lainya yang umum adalah ilmu yang di dasari dengna Al-qura’an dan Sunnah,
kemudian munculah ilmu-ilmu percabangannya yakni ilmu-ilmu agama kemudian
barulah ilmu-ilmu umum bermunculan, ilmu agama sebagai kontrol agar tidak
mendewa suatu ilmu tertentu.
Dalam pembelajaran sains-teknologi harus di ikut sertakan dalam
pembelajaran studi islam sehingga menghasilkan ilmu yang konkrit dalam artian
komplit dalam mengukur permasalahan, pembelajaran yang pertama adalah
onotologi, sebelumnya kita bahas apa itu ontologi, Ontologi merupakan salah
satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi
tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Jadi ontologi
sains-teknologi disini bahwasanya untuk memahami Allah SWT, dapt dilakukan
melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyah. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat
yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh
berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah.
QS. At-Tin (95): 1-5
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota
(Mekah) ini yang aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka).
Dan yang dimaksud Ayat-ayat kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di
sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda,
kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam
ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNya
yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya
QS. Nuh (41): 53
Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Pradigma ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam
posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi merupakan bagian
dari agama, dalam strategi pengembangan sains-teknologi di islam.
Metode yang diterapkan
dalam pengembangan sains-teknologi di islam adalah metode Bayani, burhani dan
irfani
·
Metode bayani
adalah memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan
tanpa perlu pemikiran. Namun secara tidak langsung bayani berarti memahami teks
sebagai pengetahuan mentah sehingga perlu tafsir dan penalaran.
Oleh sebab itu Saintis dan teknokrat muslim harus menjadikan
teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber inspirasi untuk menunjang kualitas
metode pemikiran yang baru yang lebih berkualitas. Al-Qur’an dan al-Sunnah
tidak boleh hanya dikaji secara literal, sebab konteks ayat/hadits tentang
fenomena alam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits cenderung
menggambarkan kondisi masyarakat Arab
·
Metode
burhani adalah pendekatan yang berpandangan bahwa sumber ilmu pengetahuan
adalah akal. Akal menurut epistemologi ini mempunyai kemampuan untuk menemukan
berbagai pengetahuan, bahkan dalam bidang agama sekalipun akal mampu untuk
mengetahuinya, seperti masalah baik dan buruk. Metode burhani lebih di kenal
dengan istilah metode ilmiah.
Dalam hal ini saintis
dan teknokrat muslim harus membiasakan diri melakukan perenungan, pengamatan,
verifikasi, eksplorasi dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya.
·
Metode irfani
adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada instrumen pengalam batin, dhawq,
qalb, wijdan, basirah dan intuisi.
terkait dengan sikap dan
aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam, seorang saintis tidak
boleh memendam ilmu atau pengetahuannya untuk dirinya sendiri karena ada misi
kekhalifahan manusia di bumi yang merupakan tugas dari seorang khalifah untuk
memakmurkan bumi ini, dan dalam kajiannya sains dan teknologi tidak boleh
merusak alam.
Fungsi dari Sains-teknologi secara keseluruhan adalah sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT, bukan untuk keluar dari jalan yang ditentukan oleh Allah, sesungguhnya
maha bernar semua firman-firman Allah yang di tujukan kepada hamba-hamba-Nya.
Allah memberikan akal dan pikiran kepada manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna bukan tanpa tujuan semua itu, sesungguhnya Allah menitipkan dunia ini
kepada para manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Khalifah disini
bertugas untuk memelihara dan menjaga bumi, karena merupakan salah satu bukti
kekuasaan Allah yang di tujukan kepada semua makhlukNya, dalam hal ini sains-teknologi harus
bisa mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil
‘aalamiin).
Refrensi :
·
Materi
kuliah semester 3 pengantar studi islam
0 STRATEGI PENGEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM
Langkah pertama untuk mengembangkan sains-teknologi di dunia islam
adalah dengan menciptakan pradigma baru tentang sains-teknologi, yang dimaksud
disini adalah merubah cara pandang atau sudut pandang seseorang ilmuan maupun
cendikiawan agama dalam menilai suatu permasalahan tidak dilihat dari satu
sudut pandang ilmu saja, tetapi harus lebih di hubungkan dengan ilmu yang
lainya agar mendapatkan suatu metode yang seimbang antara ilmu umum dan agama.
Sebelum membahas materi ini lebih lanjut sebaiknya kita
memahami apa itu Strategi, strategi adalah kerangka pilihan-pilihan yang
menentukan sifat dan arah tujuan suatu kelompok. Jadi agar suatu terget atau
tujuan bisa tercapai
Dan sesungguhnya ilmu yang paling mendasar dalam dunia ini sebelum ilmu
lainya yang umum adalah ilmu yang di dasari dengna Al-qura’an dan Sunnah,
kemudian munculah ilmu-ilmu percabangannya yakni ilmu-ilmu agama kemudian
barulah ilmu-ilmu umum bermunculan, ilmu agama sebagai kontrol agar tidak
mendewa suatu ilmu tertentu.
Dalam pembelajaran sains-teknologi harus di ikut sertakan dalam
pembelajaran studi islam sehingga menghasilkan ilmu yang konkrit dalam artian
komplit dalam mengukur permasalahan, pembelajaran yang pertama adalah
onotologi, sebelumnya kita bahas apa itu ontologi, Ontologi merupakan salah
satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi
tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Jadi ontologi
sains-teknologi disini bahwasanya untuk memahami Allah SWT, dapt dilakukan
melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyah. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat
yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh
berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah.
QS. At-Tin (95): 1-5
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota
(Mekah) ini yang aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka).
Dan yang dimaksud Ayat-ayat kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di
sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda,
kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam
ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNya
yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya
QS. Nuh (41): 53
Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Pradigma ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam
posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi merupakan bagian
dari agama, dalam strategi pengembangan sains-teknologi di islam.
Metode yang diterapkan
dalam pengembangan sains-teknologi di islam adalah metode Bayani, burhani dan
irfani
·
Metode bayani
adalah memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan
tanpa perlu pemikiran. Namun secara tidak langsung bayani berarti memahami teks
sebagai pengetahuan mentah sehingga perlu tafsir dan penalaran.
Oleh sebab itu Saintis dan teknokrat muslim harus menjadikan
teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber inspirasi untuk menunjang kualitas
metode pemikiran yang baru yang lebih berkualitas. Al-Qur’an dan al-Sunnah
tidak boleh hanya dikaji secara literal, sebab konteks ayat/hadits tentang
fenomena alam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits cenderung
menggambarkan kondisi masyarakat Arab
·
Metode
burhani adalah pendekatan yang berpandangan bahwa sumber ilmu pengetahuan
adalah akal. Akal menurut epistemologi ini mempunyai kemampuan untuk menemukan
berbagai pengetahuan, bahkan dalam bidang agama sekalipun akal mampu untuk
mengetahuinya, seperti masalah baik dan buruk. Metode burhani lebih di kenal
dengan istilah metode ilmiah.
Dalam hal ini saintis
dan teknokrat muslim harus membiasakan diri melakukan perenungan, pengamatan,
verifikasi, eksplorasi dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya.
·
Metode irfani
adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada instrumen pengalam batin, dhawq,
qalb, wijdan, basirah dan intuisi.
terkait dengan sikap dan
aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam, seorang saintis tidak
boleh memendam ilmu atau pengetahuannya untuk dirinya sendiri karena ada misi
kekhalifahan manusia di bumi yang merupakan tugas dari seorang khalifah untuk
memakmurkan bumi ini, dan dalam kajiannya sains dan teknologi tidak boleh
merusak alam.
Fungsi dari Sains-teknologi secara keseluruhan adalah sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT, bukan untuk keluar dari jalan yang ditentukan oleh Allah, sesungguhnya
maha bernar semua firman-firman Allah yang di tujukan kepada hamba-hamba-Nya.
Allah memberikan akal dan pikiran kepada manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna bukan tanpa tujuan semua itu, sesungguhnya Allah menitipkan dunia ini
kepada para manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Khalifah disini
bertugas untuk memelihara dan menjaga bumi, karena merupakan salah satu bukti
kekuasaan Allah yang di tujukan kepada semua makhlukNya, dalam hal ini sains-teknologi harus
bisa mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil
‘aalamiin).
Refrensi :
·
Materi
kuliah semester 3 pengantar studi islam
0 Perpaduan antara Islam dan Sains
Dalam memadukan
antara islam dan sains ada beberapa pandangan dari intelek tentang pendekatan perpaduan Islam dan Sains
diantaranya adalah :
Sayyed hossein nasr, ziauddin sardar dan maurice bucaile
mereka beranggapan bahwa dalam memadukan Islam dan Sains yang di perlukan
adalah etika islam untuk mengawal sains dan perlunya landasan epistemologi
Islam untuk suatu sistem sains(“sains islam”),
Penafsiran ( sentuhan ) islami yang di kenal tokonya
adalah mehdi ghulsani, bruno guiderdoni gagasan mereka adalah tidak perlu
membangun “sains islam” tetapi cukup memberikan penafsiran (sentuhan) islami
terhadap sains yang ada saat ini.
Perpaduan
islam dan sains dengan cara pendekatan Islamisasi Ilmu” tokoh-tokohnya adalah Naquib
Al-Attas, Ismail Raji’ Al-Faruqi dan Harun
Yahya dengan gagasan mereka adalah hendaknya ada hubungan timbal-balik antara aspek realitas
(sains/iptek) dan aspek kewahyuan (islam).
Pendekatan
Islamisai penuntut Ilmu oleh Fazlur Rahman dengan gagasannya yakni Yang harus mengaitkan dirinya dengan nilai-nilai islam adalah pencari
ilmu bukan ilmunya.
Pendekatan
ilmuisasi islam oleh Prof. Dr. Kuntowijoyo (Alm) dengan
gagasanya Perumusan teori ilmu pengetahuan
yang didasarkan kepada Al-Quran (menjadikan al-Quran sebagai suatu paradigma.
Di atas adalah beberapa padangan
dari berbagai orang yang mau mencurahkan pemikirannya tentang integrasi antara
islam dan sains, mari kita melihat contoh kecil yakni perpaduan islam dan sains
yang ada di indonesia. Indonesia merupakan negara dengan
jumlah muslim terbesar di dunia. Jumlah yang begitu besar menjadikan sebuah
keunggulan sekaligus masalah, ketika umat islam tidak mampu mempraktekkan
nilai-nilai keislaman, dan tidak mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang muslim
untuk mewujudkan kemakmuaran yang sesuai dengan tujuan penciptaan agar menjadi
khalifah utusan Allah di bumi ini. Kenyataan sekarang yang terjadi adalah umat
islam belum banyak berperan dalam menyelesaikan problem umat maupun bangsa.
Dengan jumlah yang besar umat islam harusnya dapat memberikan konstribusi yang
besar linier sebanding dengan jumlahnya. Akan tetapi, dengan kuantitas yang
besar, ternyata belum sebanding dengan kualitasnya. Jadi sebenarnya, ada yang
salah dengan sistem pendidikan yang dimiliki dan dipraktekkan oleh umat islam
saat ini salah satunya indonesia.
Sejarah telah mencatat, pada awal abad
VIII umat islam telah menorehkan tinta emas kemajuan iptek jauh sebelum
terjadinya revolusi Industri yang diagung-agungkan bangsa Eropa. Saat itu, ilmuwan-ilmuwan
islam dapat meletakkan dasar kemajuan iptek yang tentu saja atas dasar agama.
Ilmuwan yang memperpadukan antara islam
dan sains adalah seperti Abu Bakr Muhammad bin Zakariya ar-Razi (Razes [864-930
M]) yang dikenal sebagai ‘dokter Muslim terbesar’, atau pakar kedokteran Abu
Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina (Avicenna [981-1037 M]) yang hasil
pemikirannya The Canon of Medicine (Al-Qanun fi At Tibb) menjadi rujukan utama
ilmu kedokteran di eropa. Al Kawarijmi Jabir Ibnu Hayyan yang meninggal tahun
803 M disebut-sebut sebagai Bapak Kimia. Algoritma yang kita kenal dalam
pelajaran matematik itu berasal dari nama seorang ahli matematik Muslim bernama
Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi (770-840 M).
Ilmuwan islam telah diakui menjadi ”jembatan”
yang menghubungkan Pra-revolusi dengan kemajuan eropa melalui revolusi industri
yang sempat diklaim merubah dunia.
Dan selain ilmuwan-ilmuwan yang bekerja
keras, ditambah pemerintahan yang mendukung dengan rela menyewa
penerjemah-penerjemah untuk menenjemahkan warisan-warisan ilmuan kuno Yunani.
Sehingga nampak bahwa islam tidak hanya berorientasi pada agama, tetapi juga
turut mengembangkan iptek yang sebelumnya dianggap berorientasi pada dunia.
Sumber :
- materi kuliah semester 5 islam dan sains
Selasa, 13 November 2012
0 Amalan Ringan Penuh Pahala
Alhamdulillah washshalatu wassalaamu ‘ala Rasulillah. Kaum muslilmin yang dirahmati Allah, diantara yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
pada kita adalah rutin mengamalkan amalan shalih meskipun amalan itu
sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang.
Namun ternyata tanpa kita sangka, ternyata amalan tersebut mengandung
pahala yang besar.
Berikut adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:
Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung]” (HR. Al Bukhari)
Berikut adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:
Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung]” (HR. Al Bukhari)
0 Yusuf Mansur Berawal Dari Gaji 50 Ribu Sebulan
Ustad Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan. Ustad Yusuf
adalah buah cinta dari pernikahan Abdurrahman Mimbar dan
Humrif’ah.Ustad Yusuf sangat dimanja oleh orangtuanya. Tak ada
permintaannya yang tak dikabulkan oleh orangtuanya. Kala muda Ustad
Yusuf gemar balapan motor. Ia lebih suka balapan dari pada kuliah. Ustad
Yusuf yang kuliah di jurusan Informatika berhenti di tengah jalan.
“Saya ini DO (droop Out),” cerita Ustad Yusuf. Pada tahun 1996 Yusuf
terjun dibisnis Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatangkan
untung. Bahkan malah menyebabkan dirinya terlilit utang yang jumlahnya
miliaran.
Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Lepas bebas Yusuf kembali mencoba berbisnis kembali, tapi kembali gagal dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf kembali masuk bui pada 1998. “Saat itu saya lupa dan jauh dari Allah. Dampak dari itu luar biasa,” ucap Ustad Yusuf. Di penjara yang kedua Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. Hari-hari Yusuf terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat. Maklum seharian belum makan, jatah makanan tidak ada.
Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Lepas bebas Yusuf kembali mencoba berbisnis kembali, tapi kembali gagal dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf kembali masuk bui pada 1998. “Saat itu saya lupa dan jauh dari Allah. Dampak dari itu luar biasa,” ucap Ustad Yusuf. Di penjara yang kedua Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. Hari-hari Yusuf terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat. Maklum seharian belum makan, jatah makanan tidak ada.
Label:
Inspirasi Tokoh
Langganan:
Postingan (Atom)