Rabu, 09 Januari 2013

0 Bersungguh-sungguh dijalan ALLAH

Taujih Online dari AA Gym

Rabu, 21 November 2012

0 FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMUNDURAN SAINS DALAM ISLAM

 Menurut Profesor Sabra (Harvard University) dan David King (Frankfurt)
Kemunduran itu dikarenakan pada masa berikutnya, kegiatan saintifik lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan praktis agama. Aritmatika dipelajari karena penting untuk menghitung pembagian harta warisan. Astronomi dan geometri (atau lebih tepatnya trigonometri) diajarkan terutama untuk membantu para muwaqqit menentukan arah kiblat dan menetapkan jadwal shalat.
-          David Lindberg (1992)
sains dan saintis pada masa itu seringkali ditentang dan disudutkan. Ia menunjuk kasus pembakaran buku-buku sains dan filsafat yang terjadi antara lain di Cordoba. Krisis ekonomi dan kekacauan politik amat berpengaruh terhadap perkembangan sains.
-          Toby Huff
mengapa di dunia Islam yang terjadi justru kemunduran dan bukan revolusi sains lebih disebabkan oleh masalah sosial budaya ketimbang oleh hal-hal tersebut. Buktinya, Copernicus pun didapati menggunakan model dan instrumen yang didesain oleh At Tusi. Tradisi saintifik Islam, tegas Huff, juga terbukti cukup kaya dengan berbagai teknik eksperimen dalam bidang astronomi, optik maupun kedokteran.
-          Sufisme
Popularisasi tasawuf inilah yang bertanggung jawab melahirkan sufi-sufi palsu (pseudo-sufis) dan menumbuhkan sikap irrasional di masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang lebih tertarik pada aspek-aspek mistik supernatural seperti keramat, kesaktian, dan sebagainya ketimbang pada aspek ritual dan moralnya. Obsesi untuk memperoleh kesaktian dan kesenangan pada hal-hal tersebut pada gilirannya menyuburkan berbagai bentuk bid’ah, takhayyul dan khurafat. Akibatnya yang berkembang bukan sains, tetapi ilmu sihir, pedukunan dan aneka pseudo-sains seperti astrologi, primbon, dan perjimatan.
-          Modernisme
Masyarakat Muslim terhadap sains terpecah menjadi tiga. Ada yang anti dan menolak mentah-mentah, ada yang menelan bulat-bulat tanpa curiga sedikitpun, dan ada yang menerima dengan penuh kewaspadaan. Sikap yang pertama maupun yang kedua kurang tepat karena sama-sama ekstrem. Sikap yang paling bijak adalah bersikap adil, pandai menghargai sesuatu dan meletakkannya pada tempatnya.






Kesimpulan :
-          Faktor eksternal. Faktor eksternal yang berperan dalam kajatuhan peradaban Islam adalah Perang Salib, yang terjadi dari 1096 hingga 1270, dan serangan Mongol dari tahun 1220-1300an. “Perang Salib”, menurut Bernard Lewis, “pada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme barat yang ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan agama sebagai medium psikologisnya.” Sedangkan tentara Mongol menyerang negara-negara Islam di Timur seperti Samarkand, Bukhara dan Khawarizm, dilanjutkan ke Persia (1220-1221). Pada tahun 1258 Mongol berhasil merebut Baghdad dan diikuti dengan serangan ke Syria dan Mesir. Dengan serangan Mongol maka kekhalifahan Abbasiyah berakhir.
Sains juga sering ditentang karena dianggap tidak sejalan dengan metodologi agama Islam
Kemudian sains dianaktirikan oleh islam dengan kurangnya dukungan lembaga – lembaga pada masa itu terhadap riset dan pengetahuan sains.
-          Faktor internal seperti kelemahan metodologi, kurangnya
matematisasi, langkanya imajinasi teoritis, dan jarangnya eksperimentasi, juga dianggap sebagai penyebab stagnasi sains di dunia Islam.
-          Faktor ekologis dan alami, yaitu kondisi tanah di mana negara-negara Islam berada adalah gersang, atau semi gersang, sehingga penduduknya tidak terkonsentrasi pada suatu kawasan tertentu. Kondisi ekologis ini memaksa mereka untuk bergantung kepada sungai-sungai besar, seperti Nil, Eufrat dan Tigris. Secara agrikultural kondisi ekologis seperti ini menunjukkan kondisi yang miskin. Kondisi ini juga rentan dari sisi pertahanan dari serangan luar. Faktor alam yang cukup penting adalah Pertama, Negara-negara Islam seperti Mesir, Syria, Iraq dan lain-lain mengalami berbagai bencana alam. Antara tahun 1066-1072 di Mesir terjadi paceklik (krisis pangan) disebabkan oleh rusaknya pertanian mereka. Demikian pula di tahun 1347-1349 terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir, Syria dan Iraq. Kedua, letak geografis yang rentan terhadap serangan musuh. Iraq, Syria, Mesir merupakan target serangan luar yang terus menerus. Sebab letak kawasan itu berada di antara Barat dan Timur dan sewaktu-waktu bisa menjadi terget invasi pihak luar.

0 STRATEGI PENGEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM



            Sebelum membahas materi ini lebih lanjut sebaiknya kita memahami apa itu Strategi, strategi adalah kerangka pilihan-pilihan yang menentukan sifat dan arah tujuan suatu kelompok. Jadi agar suatu terget atau tujuan bisa tercapai
Langkah pertama untuk mengembangkan sains-teknologi di dunia islam adalah dengan menciptakan pradigma baru tentang sains-teknologi, yang dimaksud disini adalah merubah cara pandang atau sudut pandang seseorang ilmuan maupun cendikiawan agama dalam menilai suatu permasalahan tidak dilihat dari satu sudut pandang ilmu saja, tetapi harus lebih di hubungkan dengan ilmu yang lainya agar mendapatkan suatu metode yang seimbang antara ilmu umum dan agama.
Dan sesungguhnya ilmu yang paling mendasar dalam dunia ini sebelum ilmu lainya yang umum adalah ilmu yang di dasari dengna Al-qura’an dan Sunnah, kemudian munculah ilmu-ilmu percabangannya yakni ilmu-ilmu agama kemudian barulah ilmu-ilmu umum bermunculan, ilmu agama sebagai kontrol agar tidak mendewa suatu ilmu tertentu.
Dalam pembelajaran sains-teknologi harus di ikut sertakan dalam pembelajaran studi islam sehingga menghasilkan ilmu yang konkrit dalam artian komplit dalam mengukur permasalahan, pembelajaran yang pertama adalah onotologi, sebelumnya kita bahas apa itu ontologi, Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Jadi ontologi sains-teknologi disini bahwasanya untuk memahami Allah SWT, dapt dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyah. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah.
QS. At-Tin (95): 1-5
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).
Dan yang dimaksud Ayat-ayat kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya
QS. Nuh (41): 53
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
            Pradigma ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi merupakan bagian dari agama, dalam strategi pengembangan sains-teknologi di islam.
Metode yang diterapkan dalam pengembangan sains-teknologi di islam adalah metode Bayani, burhani dan irfani
·         Metode bayani adalah memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan tanpa perlu pemikiran. Namun secara tidak langsung bayani berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah sehingga perlu tafsir dan penalaran.
Oleh sebab itu  Saintis dan teknokrat muslim harus menjadikan teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber inspirasi untuk menunjang kualitas metode pemikiran yang baru yang lebih berkualitas. Al-Qur’an dan al-Sunnah tidak boleh hanya dikaji secara literal, sebab konteks ayat/hadits tentang fenomena alam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits cenderung menggambarkan kondisi masyarakat Arab
·         Metode burhani adalah pendekatan yang berpandangan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah akal. Akal menurut epistemologi ini mempunyai kemampuan untuk menemukan berbagai pengetahuan, bahkan dalam bidang agama sekalipun akal mampu untuk mengetahuinya, seperti masalah baik dan buruk. Metode burhani lebih di kenal dengan istilah metode ilmiah.
Dalam hal ini saintis dan teknokrat muslim harus membiasakan diri melakukan perenungan, pengamatan, verifikasi, eksplorasi dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya.
·         Metode irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada instrumen pengalam batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah dan intuisi.
terkait dengan sikap dan aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam, seorang saintis tidak boleh memendam ilmu atau pengetahuannya untuk dirinya sendiri karena ada misi kekhalifahan manusia di bumi yang merupakan tugas dari seorang khalifah untuk memakmurkan bumi ini, dan dalam kajiannya sains dan teknologi tidak boleh merusak alam.
Fungsi dari Sains-teknologi secara keseluruhan adalah sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, bukan untuk keluar dari jalan yang ditentukan oleh Allah, sesungguhnya maha bernar semua firman-firman Allah yang di tujukan kepada hamba-hamba-Nya. Allah memberikan akal dan pikiran kepada manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bukan tanpa tujuan semua itu, sesungguhnya Allah menitipkan dunia ini kepada para manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Khalifah disini bertugas untuk memelihara dan menjaga bumi, karena merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah yang di tujukan kepada semua makhlukNya, dalam hal ini sains-teknologi harus bisa mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘aalamiin).

Refrensi :
·         Materi kuliah semester 3 pengantar studi islam



0 STRATEGI PENGEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM




Langkah pertama untuk mengembangkan sains-teknologi di dunia islam adalah dengan menciptakan pradigma baru tentang sains-teknologi, yang dimaksud disini adalah merubah cara pandang atau sudut pandang seseorang ilmuan maupun cendikiawan agama dalam menilai suatu permasalahan tidak dilihat dari satu sudut pandang ilmu saja, tetapi harus lebih di hubungkan dengan ilmu yang lainya agar mendapatkan suatu metode yang seimbang antara ilmu umum dan agama.
  Sebelum membahas materi ini lebih lanjut sebaiknya kita memahami apa itu Strategi, strategi adalah kerangka pilihan-pilihan yang menentukan sifat dan arah tujuan suatu kelompok. Jadi agar suatu terget atau tujuan bisa tercapai
Dan sesungguhnya ilmu yang paling mendasar dalam dunia ini sebelum ilmu lainya yang umum adalah ilmu yang di dasari dengna Al-qura’an dan Sunnah, kemudian munculah ilmu-ilmu percabangannya yakni ilmu-ilmu agama kemudian barulah ilmu-ilmu umum bermunculan, ilmu agama sebagai kontrol agar tidak mendewa suatu ilmu tertentu.
Dalam pembelajaran sains-teknologi harus di ikut sertakan dalam pembelajaran studi islam sehingga menghasilkan ilmu yang konkrit dalam artian komplit dalam mengukur permasalahan, pembelajaran yang pertama adalah onotologi, sebelumnya kita bahas apa itu ontologi, Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Jadi ontologi sains-teknologi disini bahwasanya untuk memahami Allah SWT, dapt dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyah. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah.
QS. At-Tin (95): 1-5
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).
Dan yang dimaksud Ayat-ayat kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya
QS. Nuh (41): 53
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
            Pradigma ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi merupakan bagian dari agama, dalam strategi pengembangan sains-teknologi di islam.
Metode yang diterapkan dalam pengembangan sains-teknologi di islam adalah metode Bayani, burhani dan irfani
·         Metode bayani adalah memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan tanpa perlu pemikiran. Namun secara tidak langsung bayani berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah sehingga perlu tafsir dan penalaran.
Oleh sebab itu  Saintis dan teknokrat muslim harus menjadikan teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber inspirasi untuk menunjang kualitas metode pemikiran yang baru yang lebih berkualitas. Al-Qur’an dan al-Sunnah tidak boleh hanya dikaji secara literal, sebab konteks ayat/hadits tentang fenomena alam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits cenderung menggambarkan kondisi masyarakat Arab
·         Metode burhani adalah pendekatan yang berpandangan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah akal. Akal menurut epistemologi ini mempunyai kemampuan untuk menemukan berbagai pengetahuan, bahkan dalam bidang agama sekalipun akal mampu untuk mengetahuinya, seperti masalah baik dan buruk. Metode burhani lebih di kenal dengan istilah metode ilmiah.
Dalam hal ini saintis dan teknokrat muslim harus membiasakan diri melakukan perenungan, pengamatan, verifikasi, eksplorasi dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya.
·         Metode irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada instrumen pengalam batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah dan intuisi.
terkait dengan sikap dan aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam, seorang saintis tidak boleh memendam ilmu atau pengetahuannya untuk dirinya sendiri karena ada misi kekhalifahan manusia di bumi yang merupakan tugas dari seorang khalifah untuk memakmurkan bumi ini, dan dalam kajiannya sains dan teknologi tidak boleh merusak alam.
Fungsi dari Sains-teknologi secara keseluruhan adalah sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, bukan untuk keluar dari jalan yang ditentukan oleh Allah, sesungguhnya maha bernar semua firman-firman Allah yang di tujukan kepada hamba-hamba-Nya. Allah memberikan akal dan pikiran kepada manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bukan tanpa tujuan semua itu, sesungguhnya Allah menitipkan dunia ini kepada para manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Khalifah disini bertugas untuk memelihara dan menjaga bumi, karena merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah yang di tujukan kepada semua makhlukNya, dalam hal ini sains-teknologi harus bisa mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘aalamiin).

Refrensi :
·         Materi kuliah semester 3 pengantar studi islam



0 Perpaduan antara Islam dan Sains



Dalam memadukan antara islam dan sains ada beberapa pandangan dari intelek tentang  pendekatan perpaduan Islam dan Sains diantaranya adalah :
Sayyed hossein nasr, ziauddin sardar dan maurice bucaile mereka beranggapan bahwa dalam memadukan Islam dan Sains yang di perlukan adalah etika islam untuk mengawal sains dan perlunya landasan epistemologi Islam untuk suatu sistem sains(“sains islam”),
Penafsiran ( sentuhan ) islami yang di kenal tokonya adalah mehdi ghulsani, bruno guiderdoni gagasan mereka adalah tidak perlu membangun “sains islam” tetapi cukup memberikan penafsiran (sentuhan) islami terhadap sains yang ada saat ini.
Perpaduan islam dan sains dengan cara pendekatan Islamisasi Ilmu” tokoh-tokohnya adalah Naquib Al-Attas, Ismail Raji’  Al-Faruqi dan Harun Yahya dengan gagasan mereka adalah hendaknya ada hubungan timbal-balik antara aspek realitas (sains/iptek) dan aspek kewahyuan (islam).
Pendekatan Islamisai penuntut Ilmu oleh Fazlur Rahman dengan gagasannya yakni Yang harus mengaitkan dirinya dengan nilai-nilai islam adalah pencari ilmu bukan ilmunya.
Pendekatan ilmuisasi islam oleh Prof. Dr. Kuntowijoyo (Alm) dengan gagasanya Perumusan teori ilmu pengetahuan yang didasarkan kepada Al-Quran (menjadikan al-Quran sebagai suatu paradigma.
                Di atas adalah beberapa padangan dari berbagai orang yang mau mencurahkan pemikirannya tentang integrasi antara islam dan sains, mari kita melihat contoh kecil yakni perpaduan islam dan sains yang ada di indonesia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia. Jumlah yang begitu besar menjadikan sebuah keunggulan sekaligus masalah, ketika umat islam tidak mampu mempraktekkan nilai-nilai keislaman, dan tidak mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang muslim untuk mewujudkan kemakmuaran yang sesuai dengan tujuan penciptaan agar menjadi khalifah utusan Allah di bumi ini. Kenyataan sekarang yang terjadi adalah umat islam belum banyak berperan dalam menyelesaikan problem umat maupun bangsa.
                Dengan jumlah yang besar  umat islam harusnya dapat memberikan konstribusi yang besar linier sebanding dengan jumlahnya. Akan tetapi, dengan kuantitas yang besar, ternyata belum sebanding dengan kualitasnya. Jadi sebenarnya, ada yang salah dengan sistem pendidikan yang dimiliki dan dipraktekkan oleh umat islam saat ini salah satunya indonesia.
Sejarah telah mencatat, pada awal abad VIII umat islam telah menorehkan tinta emas kemajuan iptek jauh sebelum terjadinya revolusi Industri yang diagung-agungkan bangsa Eropa. Saat itu, ilmuwan-ilmuwan islam dapat meletakkan dasar kemajuan iptek yang tentu saja atas dasar agama.
Ilmuwan yang memperpadukan antara islam dan sains adalah seperti Abu Bakr Muhammad bin Zakariya ar-Razi (Razes [864-930 M]) yang dikenal sebagai ‘dokter Muslim terbesar’, atau pakar kedokteran Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina (Avicenna [981-1037 M]) yang hasil pemikirannya The Canon of Medicine (Al-Qanun fi At Tibb) menjadi rujukan utama ilmu kedokteran di eropa. Al Kawarijmi Jabir Ibnu Hayyan yang meninggal tahun 803 M disebut-sebut sebagai Bapak Kimia. Algoritma yang kita kenal dalam pelajaran matematik itu berasal dari nama seorang ahli matematik Muslim bernama Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi (770-840 M).
Ilmuwan islam telah diakui menjadi ”jembatan” yang menghubungkan Pra-revolusi dengan kemajuan eropa melalui revolusi industri yang sempat diklaim merubah dunia.
Dan selain ilmuwan-ilmuwan yang bekerja keras, ditambah pemerintahan yang mendukung dengan rela menyewa penerjemah-penerjemah untuk menenjemahkan warisan-warisan ilmuan kuno Yunani. Sehingga nampak bahwa islam tidak hanya berorientasi pada agama, tetapi juga turut mengembangkan iptek yang sebelumnya dianggap berorientasi pada dunia.
 ­
Sumber :
 - materi kuliah semester 5 islam dan sains

Selasa, 13 November 2012

0 Amalan Ringan Penuh Pahala

Alhamdulillah washshalatu wassalaamu ‘ala Rasulillah. Kaum muslilmin yang dirahmati Allah, diantara yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pada kita adalah rutin mengamalkan amalan shalih meskipun amalan itu sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang. Namun ternyata tanpa kita sangka, ternyata amalan tersebut mengandung pahala yang besar.
Berikut adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:
Pertama, membaca : subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung]” (HR. Al Bukhari)

0 Yusuf Mansur Berawal Dari Gaji 50 Ribu Sebulan

Ustad Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan. Ustad Yusuf adalah buah cinta dari pernikahan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah.Ustad Yusuf sangat dimanja oleh orangtuanya. Tak ada permintaannya yang tak dikabulkan oleh orangtuanya. Kala muda Ustad Yusuf gemar balapan motor. Ia lebih suka balapan dari pada kuliah. Ustad Yusuf yang kuliah di jurusan Informatika berhenti di tengah jalan. “Saya ini DO (droop Out),” cerita Ustad Yusuf. Pada tahun 1996 Yusuf terjun dibisnis Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatangkan untung. Bahkan malah menyebabkan dirinya terlilit utang yang jumlahnya miliaran.
Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Lepas bebas Yusuf kembali mencoba berbisnis kembali, tapi kembali gagal dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf kembali masuk bui pada 1998. “Saat itu saya lupa dan jauh dari Allah. Dampak dari itu luar biasa,” ucap Ustad Yusuf. Di penjara yang kedua Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. Hari-hari Yusuf terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat. Maklum seharian belum makan, jatah makanan tidak ada.
 

Inspirasi Islami Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates